MEMAHAMI DAN MELAKUKAN HYGIENE SANITASI

Oleh : Ita Nurullita, S.Pd., M.Pd. (Guru SMKN 1 Singaraja-BALI)

3.1 MEMAHAMI HYGIENE DAN SANITASI


A. Pengertian Hygiene

Apa yang dimaksud dengan hygiene? Pengertian Hygiene adalah suatu upaya atau tindakan untuk menjaga/ meningkatkan kebersihan dan kesehatan dengan melakukan pemeliharaan dini terhadap semua individu dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Tujuannya adalah agar setiap individu tidak terkena kuman penyebab penyakit (Depkes RI, 1994).

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Jadi Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

Pemeliharaan personal hygiene berarti tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang dikatakan memiliki personal hygiene baik apabila, orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga, kaki dan kuku, genitalia, serta kebersihan dan kerapihan pakaiannya

Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena bila menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. 

Pengertian Hygiene Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti hygiene, maka kita bisa merujuk kepada pendapat beberapa ahli. Berikut ini adalah arti kata hygiene menurut para ahli:

1. Brownell

Menurut Brownell pengertian hygiene adalah cara manusia untuk menjaga dan memelihara kesehatannya.

2. Gosh

Menurut Gosh arti hygiene adalah suatu ilmu di bidang kesehatan yang meliputi semua faktor yang mendorong terwujudnya kehidupan yang sehat, baik individu maupun masyarakat.

3. Prescott

Menurut Prescott pengertian hygiene dibagi ke dalam dua aspek, yaitu menyangkut individu (Personal Hygiene) dan menyangkut lingkungan (Environment).

4. Shadily

Menurut Shadily, hygiene adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kesehatan. Hygiene erat hubungannya dengan perorangan, makanan dan minuman karena merupakan syarat untuk mencapai derajat kesehatan.

5. DEPKES RI

Menurut Depkes RI (tahun 2004) pengertian Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu, misalnya mencuci tangan untuk kebersihan tangan, mencuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan. Sedang dalam Depkes RI (1994) hygiene lebih kepada upaya penyehatan diri.

6. UU No. 2 Tahun 1996

Menurut UU No. 2 Tahun 1996 pengertian hygiene adalah semua usaha untuk memelihara, melindungi, dan meningkatkan derajat kesehatan badan, jiwa, baik untuk umum maupun perorangan yang bertujuan memberikan dasar-dasar kelanjutan hidup yang sehat, serta meningkatkan kesehatan dalam perikemanusiaan.


Ruang Lingkup

Mengacu pada arti hygiene yang dijelaskan di atas, berikut ini adalah beberapa hal yang masuk ke dalam ruang lingkup hygiene,

1. Personal Hygiene atau kebersihan perorangan adalah suatu usaha untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

2. Hygiene Makanan dan Minuman adalah suatu usaha untuk menjaga dan memelihara kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia.


Tujuan dan manfaat hygiene

v Tujuan personal hygiene:

    1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
    2. Memelihara kebersihan diri seseorang
    3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
    4. Mencegah penyakit
    5. Menciptakan keindahan
    6. Meningkatkan rasa percaya diri


v Manfaat Hygiene

Seperti yang telah dijelaskan pada pengertian Hygiene di atas, berikut ini adalah beberapa manfaat hygiene secara umum:

  • Memastikan tempat beraktivitas bersih
  • Melindungi setiap individu dari faktor lingkungan yang dapat merusak kesehatan fisik dan mental
  • Tindakan pencegahan terhadap penyakit menular
  • Tindakan pencegahan terhadap kecelakaan kerja.

 

Contoh Tindakan Hygiene

Tindakan hygiene dan sanitation seharusnya dimulai dari diri sendiri. Kebiasaan yang baik menjaga kebersihan dan kesehatan akan berdampak besar bagi lingkungan kita. Jadi, dalam hal ini personal hygiene punya peranan yang sangat penting.

Contoh Hygiene

Berikut ini adalah contoh tindakan personal hygiene:

  • Mencuci tangan hingga bersih setiap kali akan makan.
  • Mandi dan menggosok gigi secara teratur untuk menjaga kebersihan tubuh.
  • Menjaga kebersihan bahan makanan dan juga makanan yang telah diolah.
  • Menjaga kebersihan semua peralatan memasak dan wadah makanan


B. Pengertian Sanitasi

 Apa yang dimaksud dengan sanitasi (sanitation). Secara umum, pengertian sanitasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh manusia untuk mewujudkan dan menjamin kondisi lingkungan (terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air, dan udara) yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.

Pendapat lain mengatakan arti sanitasi adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, terutama penyediaan air minum bersih dan pembuangan limbah yang memadai. Sanitasi dapat membantu mencegah timbulnya penyakit dengan cara pengendalian faktor-faktor lingkungan fisik yang berhubungan dengan rantai penularan penyakit.

Dengan kata lain, sanitasi adalah perilaku manusia yang disengaja untuk membudayakan kebiasaan hidup bersih dan sehat untuk mencegah manusia terkontaminasi langsung dengan bahan-bahan kotor dan berbahaya dengan harapan bisa menjaga dan memperbaiki tingkat kesehatan manusia.

Pengertian Sanitasi Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti sanitasi, maka kita bisa merujuk kepada pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Edward Scoot Hopkins

Menurut Edward Scoot Hopkins (1983), pengertian sanitasi adalah cara pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan.

2. Richard Sihite

Menurut Richard Sihite (2000:4), pengertian sanitasi adalah suatu usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.

3. Azrul Azwar

Menurut Azrul Azwar MPH, arti sanitasi adalah cara pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.

4. World Health Organization (WHO)

Menurut WHO, pengertian sanitasi adalah pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia yang dapat menimbulkan akibat buruk terhadap kehidupan manusia, baik fisik maupun mental.

5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut KBBI, arti sanitasi adalah usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat


Ruang Lingkup Sanitasi

Sanitasi berhubungan dengan sarana dan pelayanan pembuangan limbah kotoran manusia, serta pemeliharaan kondisi higienis melalui pengelolaan sampah dan limbah cair.

Mengacu pada pengertian sanitasi di atas, adapun beberapa hal yang termasuk dalam ruang lingkup sanitasi adalah sebagai berikut:

  1. Penyediaan air bersih/ air minum (water supply): ini meliputi pengawasan terhadap kualitas, kuantitas, dan pemanfaatan air.
  2. Pengolahan sampah (refuse disposal): ini meliputi cara pembuangan sampah, peralatan pembuangan sampah dan cara penggunaannya.
  3. Pengolahan makanan dan minuman (food sanitation): ini meliputi pengadaan, penyimpanan, pengolahan, dan penayajian makanan.
  4. Pengawasan/pengendalian serangga dan binatang pengerat (insect and rodent control): ini meliputi cara pengendalian serangan dan binatang pengerat.
  5. Kesehatan dan keselamatan kerja: melakukan kegiatan K3) meliputi ruang kerja (misalnya dapur), pekerjaan, cara kerja, dan tenaga kerja

Tujuan dan manfaat sanitasi

v Tujuan Sanitasi Secara Umum

Pada dasarnya sanitasi bertujuan untuk menjamin kebersihan lingkungan manusia sehingga terwujud suatu kondisi yang sesuai dengan persyarakat kesehatan. Selain itu, sanitas juga bertujuan untuk mengembalikan, memperbaiki, dan mempertahankan kesehatan manusia.

Dengan terwujudnya kondisi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan maka proses produksi akan semakin baik dan menghasilkan produk yang sehat dan aman bagi manusia. Secara umum, berikut ini adalah contoh tindakan sanitasi lingkungan:

  • Membuat dan mengatur saluran pembuangan air hujan di pinggir jalan.
  • Membuat dan mengatur saluran pembuangan limbah rumah tangga (dapur dan kamar mandi).
  • Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
  • Penyediaan fasilitas toilet umum yang bersih dan terawat.
  • Pengelolaan limbah/ sampah dengan baik, teratur, dan berkesinambungan. Misalnya dengan memilah sampah plastik, kertas, organik, kaca, dan logam.

v Manfaat Sanitasi Bagi Manusia

Sanitasi memberikan banyak manfaat bagi lingkunan manusia, khususnya lingkungan fisik; tanah, air, dan udara. Secara singkat, berikut ini adalah beberapa manfaat sanitasi bagi kehidupan manusia:

  • Terciptanya kondisi lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi manusia.
  • Mencegah timbulnya penyakit-penyakit menular.
  • Mencegah atau meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan.
  • Mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya polusi udara, misalnya bau tidak sedap.
  • Menghindari pencemaran lingkungan.
  • Mengurangi jumlah persentase orang sakit di suatu daerah.

 

Peranan Sanitasi di Industri Perhotelan

Bagi sebuah industri perhotelan, sanitasi perhotelan mempunyai dua peranan pokok, yaitu

 1.Peranan Fisik

Menjamin kebersihan lingkungan umum hotel, adapun yang dimaksud dengan kebersihan tidak hanya terbatas pada kebersihan saja, akan tetapi kebersihan fisik hotel secara keseluruhan, yaitu meliputi kebersihan airnya, kebersihan makan dan minumannya, kamarnya, toilet dan dapurnya, serta kebersihan peralatan dan bersih dan bebas dari insekta dan tikus yang dapat mengganggu kesehatan.

2. Peranan Psykologis

Menjamin kepuasan terhadap para tamunya serta karyawannya dalam hal sebagai berikut :

a. Istirahat

b. Kesenangan dan kegembiraan

c. Keamanan

d. Perlindungan

e. Kebebasan/ Privasi


Aspek-aspek Hygiene dan Sanitasi Hotel

Di dalam penerapan hygiene dan sanitasi, terdapat tiga aspek penting, yaitu :

1. Aspek Kesehatana.

a. Mencegah berkembangnya penyakit menular

b. Mencegah timbulnya penyakit akibat kerja

c. Mencegah terjadinya kecelakaan

d. Menjaga kebersihan area kitchen

2. Aspek Estetika.

a. Mencegah timbulnya tempat-tempat yang kotor

b. Mencegah pemandangan yang kurang sedap di sekitar hotel dan di area kitchen

c. Mencegah timbulnya bau-bau yang tidak sedap

d. Meningkatkan rasa kenyamanan dalam bekerja

3. Aspek Bisnis Operasional

a. Menarik minat tamu untuk berkunjung ke hotel, minimal hanya makan dan minum di hotel

b. Merupakan sarana promosi yang ampuh.

c. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

d. Sikap manjement hotel yang subjektif

e. Meningkatkan mutu dan citra hotel

f. Memberikan Pelayanan yang memuaskan kepada tamu


Perbedaan Hygiene dan Sanitation

Pada dasarnya hygiene dan sanitation merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Namun, keduanya memiliki perbedaan, yaitu:

1. Hygiene adalah kegiatan menjaga kesehatan dari penyakit yang menitik beratkan kepada “objek” itu sendiri (manusia). Kegiatannya misalnya mencuci tangan, memasak air/makanan, proses pengolahan produk, dan lain-lain.

2. Sanitation adalah kegiatan menjaga kesehatan dari penyakit yang menitik beratkan kepada ‘lingkungan” yang ada di sekitar objek (manusia). Kegiatannya misalnya menjaga kebersihan ruangan, sirkulasi udara ruangan, pengelolaan sampah, penanganan vektor penyakit, dan lain-lain.

Jadi, pengertian hygiene atau higienis adalah upaya pencegahan/preventif untuk menjaga kesehatan manusia yang kegiatannya fokus pada usaha kesehatan individu. Sedangkan pengertian sanitation adalah upaya pencegahan/ preventif untuk menjaga kesehatan yang kegiatannya fokus pada lingkungan manusia.



4.1 PENERAPAN HYGIENE DAN SANITASI

     Penerapan hygiene dan sanitasi harus dilakukan sejak dini. Jangan menunggu  nanti setelah bekerja. Sebaiknya hygiene dan sanitasi dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari terutama ketika melakukan pengolahan makanan. Sanitasi juga harus mendasari semua praktik pengolahan makanan di laboratorium  sekolah. Jika sudah terbiasa menerapkan hygiene dan sanitasi, maka kelak memasuki dunia kerja tidak akan asing lagi  dengan hygiene dan sanitasi.

 

    Penerapan hygiene dan sanitasi makanan menjadi sangat penting, antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut ;

1.    Persaingan yang semakin ketat antar industri makanan, dengan semakin banyaknya industri di bidang makanan

2. Tuntutan konsumen terhadap kebersihan, keamanan, dan rasa makanan yang dibeli serta kenyamanan lingkungan dan kecepatan pelayanan makanan yang disajikan.

3.    Kompensasi biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha bila terjadi resiko.

4.     Kelangsungan hidup perusahaan jika terjadi resiko.

Namun penerapan hygiene dan sanitasi makanan saat ini masih menemui beberapa kendala, antara lain sebagai berikut ;

1.  Hygiene dan sanitasi makanan masih dianggap sebatas ilmu, belum diterapkan secara menyeluruh.

2. Masih ada sebagian pengusaha kurang menyadari, kurang peduli terhadap hygiene dan sanitasi makanan serta kurang tanggung jawab terhadap makanan yang diproduksinya

Sanitasi makanan menitikberatkan pada pengawasan terhadap pembuatan dan penyediaan bahan makanan agar tidak membahayakan kesehatan. Dalam mengolah makanan, cita rasa dan penampilan makakan bukan satu-satunya tujuan. Faktor kebersihan juga menjadi hal penting agar makanan layak dimakan.

Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi criteria bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit. Untuk itu, kriteria makanan yang layak dikonsumsi, antara lain :

1.   Makanan tersebut sudah matang dengan derajat suhu tertentu

2. Bebas dari pencemaran dan kontaminasi di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya.

3.  Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzim, aktivitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.

4.  Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit. Hygiene dan sanitasi makanan merupakan satu usaha pencegahan yang menitikberatkan pada tindakan untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat merusak kesehatan, dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkatan, hingga pada saat makanan dan minuman tersebut siap dikonsumsi pelanggan atau konsumen. Hygiene dan sanitasi makanan ini bertujuan untuk menjamin kesehatan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari penyakit, dan mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli serta mengurangi kerusakan makanan.


Penyajian makanan merupakan salah satu hal penting dari sanitasi makanan. Penyajian makanan yang tidak baik, bukan hanya mengurangi selera makan seseorang, tetapi dapat juga menjadi penyebab kontaminasi terhadap bakteri. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyajian makanan yang sesuai dengan prinsip hygiene dan sanitasi makanan adalah sebagai berikut :

1.    Penggunaan wadah yang layak. Setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan diusahakan tertutup. Hal ini bertujuan agar makanan tidak terkontaminasi silang dan tidak tercemar sehingga makanan tidak cepat rusak.

2.    Penempatan makanan yang mengandung kadar air tinggi (kuah, susu) baru dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk mencegah makan cepat rusak. Makanan yang disiapkan dalam kadar air tinggi (dalam kuah) lebih mudah menjadi rusak (basi).

3.    Hindari pemakaian bahan yang membahayakan kesehatan, seperti steples besi, tusuk gigi, atau bunga plastik.

4.   Makanan yang tidak ditempatkan dalam wadah, seperti makanan dalam kotak (dus) atau rantang masing-masing makanan harus dipisahkan agar tidak saling bercampuran.

5.    Makanan yang disajikan panas, diusahakan tetap dalam keadaan panas, seperti sup dan gulai. Untuk  mengatur suhu perlu diperhatikan suhu makann sebelum ditempatkan dalam wadah harus tetap berada di atas 600 C.

6.    Peralatan yang digunakan, seperti wadan dan tutupnya , dus, piring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik.

7.  Penanganan makanan dan alat makan seharusnya tidak kontak langsung dengan anggota tubuh terutama tangan dan bibir.

 

Adapun penyimpanan bahan makanan harus memperhatikan hal-hal berikut ;

1.      Kebersihan dan kesehatan tempat penyimpanan harus selalu dijaga,

2.      Penempatan bahan makanan terpisah dengan makanan yang sudah matang,

3.   Bahan makanan disusun dalam rak-rak dan disimpan bersama jenis bahan makanan yang sama,

4.     Sistem FIFO selalu diberlakukan, yaitu bahan makanan yang masuknya lebih dahulu, makan dikeluarkan lebih dahulu. Sedangkan bahan makanan yang masuk terakhir, maka dikeluarkan terakhir.

5.    Bahan makanan yang disimpan di gudang, tidak menempel pada dinding, lantai dan langit-langit

 

Penyimpanan bahan kimia harus memperhatikan hal-hal berikut :

1.   Jangan menyimpan bahan kimia, seperti pembersih atau pembasmi hama tikus di wadah makanan dan minuman atau sebaliknya. Misalnya, menyimpan bahan pembersih di botol minuman,

2.  Simpan bahan pembersih dalam tempat asalnya dan diberi label dan petunjuk penggunaannya,

3.   Menyimpan bahan kimia pembunuh serangga dan hama lainnya harus di tempat terpisah dan jauh dari makanan,

4.     Bahan-bahan kimia harus ditempatkan dalam kotak khusus,teliti dalam menggunakan bahan makanan/bumbu yang serupa dengan bahan kimia berbahaya, seperti baking soda, pupuk urea atau deterjen yang memiliki bentuk yang sama dengan garam dapur atau gula.

Penyimpanan bahan mentah dilakukan pada suhu tertentu. Perhatikan table di bawah! 

Jenis Bahan Makanan

Digunakan untuk

a. Daging, ikan, udang, dan olahannya

3 hari atau kurang

1 minggu atau kurang

1 minggu atau lebih

b.   Telor, susu dan olahannya

-50  s/d  00 C

-50  s/d  00 C

>100  C

c.    Sayur, buah dan minuman

100 C

100 C

100 C

d.   Tepung dan biji

250 C

250 C

250 C


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PLATING AND GARNISH