MEMAHAMI DAN MELAKUKAN HYGIENE SANITASI
A. Pengertian Hygiene
Apa yang dimaksud dengan hygiene? Pengertian Hygiene adalah suatu upaya atau
tindakan untuk menjaga/ meningkatkan kebersihan dan kesehatan dengan melakukan
pemeliharaan dini terhadap semua individu dan faktor lingkungan yang
mempengaruhinya. Tujuannya adalah agar setiap individu tidak terkena kuman
penyebab penyakit (Depkes RI, 1994).
Personal Hygiene
berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan
seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Jadi
Personal Hygiene adalah suatu
tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan
fisik dan psikis.
Pemeliharaan personal hygiene
berarti tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan diri seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang dikatakan memiliki personal
hygiene baik apabila, orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang
meliputi kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga,
kaki dan kuku, genitalia, serta kebersihan dan kerapihan pakaiannya
Jika seseorang sakit, biasanya
masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena bila menganggap
masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan
terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
Pengertian
Hygiene Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa arti hygiene, maka kita bisa merujuk kepada
pendapat beberapa ahli. Berikut ini adalah arti kata hygiene menurut para ahli:
1. Brownell
Menurut Brownell pengertian hygiene adalah cara manusia untuk menjaga
dan memelihara kesehatannya.
2. Gosh
Menurut Gosh arti hygiene adalah suatu ilmu di bidang
kesehatan yang meliputi semua faktor yang mendorong terwujudnya kehidupan yang
sehat, baik individu maupun masyarakat.
3. Prescott
Menurut Prescott pengertian hygiene dibagi ke dalam dua aspek, yaitu
menyangkut individu (Personal Hygiene)
dan menyangkut lingkungan (Environment).
4. Shadily
Menurut Shadily, hygiene adalah suatu ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang kesehatan. Hygiene
erat hubungannya dengan perorangan, makanan dan minuman karena merupakan syarat
untuk mencapai derajat kesehatan.
5. DEPKES RI
Menurut Depkes RI (tahun 2004)
pengertian Hygiene adalah upaya
kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu, misalnya
mencuci tangan untuk kebersihan tangan, mencuci piring untuk melindungi
kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan
makanan secara keseluruhan. Sedang dalam Depkes RI (1994) hygiene lebih kepada upaya penyehatan diri.
6. UU No. 2 Tahun 1996
Menurut UU No. 2 Tahun 1996 pengertian hygiene adalah semua usaha untuk memelihara, melindungi, dan meningkatkan derajat kesehatan badan, jiwa, baik untuk umum maupun perorangan yang bertujuan memberikan dasar-dasar kelanjutan hidup yang sehat, serta meningkatkan kesehatan dalam perikemanusiaan.
Ruang Lingkup
Mengacu pada arti hygiene yang dijelaskan di atas, berikut ini adalah beberapa hal yang masuk ke dalam ruang lingkup hygiene,
1. Personal Hygiene atau kebersihan perorangan adalah suatu usaha untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
2. Hygiene Makanan dan Minuman adalah suatu usaha untuk menjaga dan memelihara kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia.
Tujuan
dan manfaat hygiene
v Tujuan
personal hygiene:
- Meningkatkan
derajat kesehatan seseorang
- Memelihara
kebersihan diri seseorang
- Memperbaiki
personal hyiene yang kurang
- Mencegah
penyakit
- Menciptakan keindahan
- Meningkatkan rasa percaya diri
- Meningkatkan
derajat kesehatan seseorang
v Manfaat Hygiene
Seperti yang telah dijelaskan pada
pengertian Hygiene di atas, berikut
ini adalah beberapa manfaat hygiene
secara umum:
- Memastikan
tempat beraktivitas bersih
- Melindungi
setiap individu dari faktor lingkungan yang dapat merusak kesehatan fisik
dan mental
- Tindakan pencegahan terhadap penyakit menular
- Tindakan pencegahan terhadap kecelakaan kerja.
Contoh
Tindakan Hygiene
Tindakan hygiene dan sanitation seharusnya dimulai dari diri sendiri.
Kebiasaan yang baik menjaga kebersihan dan kesehatan akan berdampak besar bagi
lingkungan kita. Jadi, dalam hal ini personal hygiene punya peranan yang
sangat penting.
Contoh Hygiene
Berikut ini adalah contoh tindakan personal hygiene:
- Mencuci
tangan hingga bersih setiap kali akan makan.
- Mandi
dan menggosok gigi secara teratur untuk menjaga kebersihan tubuh.
- Menjaga kebersihan bahan makanan dan juga makanan yang telah diolah.
- Menjaga kebersihan semua peralatan memasak dan wadah makanan
B. Pengertian
Sanitasi
Apa yang dimaksud dengan sanitasi (sanitation). Secara umum, pengertian sanitasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh manusia untuk mewujudkan dan menjamin kondisi lingkungan (terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air, dan udara) yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Pendapat lain mengatakan arti sanitasi adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, terutama penyediaan air minum bersih dan pembuangan limbah yang memadai. Sanitasi dapat membantu mencegah timbulnya penyakit dengan cara pengendalian faktor-faktor lingkungan fisik yang berhubungan dengan rantai penularan penyakit.
Dengan kata lain, sanitasi adalah perilaku manusia yang disengaja untuk membudayakan kebiasaan hidup bersih dan sehat untuk mencegah manusia terkontaminasi langsung dengan bahan-bahan kotor dan berbahaya dengan harapan bisa menjaga dan memperbaiki tingkat kesehatan manusia.
Pengertian Sanitasi Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa arti sanitasi, maka kita bisa merujuk kepada pendapat beberapa ahli berikut ini:
1. Edward Scoot Hopkins
Menurut Edward Scoot Hopkins (1983), pengertian sanitasi adalah cara pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan.
2. Richard Sihite
Menurut Richard Sihite (2000:4), pengertian sanitasi adalah suatu usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
3. Azrul Azwar
Menurut Azrul Azwar MPH, arti sanitasi adalah cara pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
4. World Health Organization (WHO)
Menurut WHO, pengertian sanitasi adalah pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia yang dapat menimbulkan akibat buruk terhadap kehidupan manusia, baik fisik maupun mental.
5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, arti sanitasi adalah usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat
Ruang Lingkup Sanitasi
Sanitasi berhubungan dengan sarana
dan pelayanan pembuangan limbah kotoran manusia, serta pemeliharaan kondisi
higienis melalui pengelolaan sampah dan limbah cair.
Mengacu pada pengertian sanitasi di
atas, adapun beberapa hal yang termasuk dalam ruang lingkup sanitasi adalah
sebagai berikut:
- Penyediaan
air bersih/ air minum (water supply): ini meliputi pengawasan
terhadap kualitas, kuantitas, dan pemanfaatan air.
- Pengolahan
sampah (refuse disposal): ini meliputi cara pembuangan sampah, peralatan pembuangan sampah
dan cara penggunaannya.
- Pengolahan
makanan dan minuman (food sanitation): ini meliputi pengadaan,
penyimpanan, pengolahan, dan penayajian makanan.
- Pengawasan/pengendalian
serangga dan binatang pengerat (insect and rodent control): ini meliputi cara
pengendalian serangan dan binatang pengerat.
- Kesehatan
dan keselamatan kerja:
melakukan kegiatan K3) meliputi ruang kerja (misalnya dapur), pekerjaan,
cara kerja, dan tenaga kerja
Tujuan
dan manfaat sanitasi
v Tujuan Sanitasi Secara Umum
Pada dasarnya sanitasi bertujuan
untuk menjamin kebersihan lingkungan manusia sehingga terwujud suatu kondisi
yang sesuai dengan persyarakat kesehatan. Selain itu, sanitas juga bertujuan
untuk mengembalikan, memperbaiki, dan mempertahankan kesehatan manusia.
Dengan terwujudnya kondisi
lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan maka proses produksi akan semakin
baik dan menghasilkan produk yang sehat dan aman bagi manusia. Secara
umum, berikut ini adalah contoh tindakan sanitasi lingkungan:
- Membuat
dan mengatur saluran pembuangan air hujan di pinggir jalan.
- Membuat
dan mengatur saluran pembuangan limbah rumah tangga (dapur dan kamar
mandi).
- Membuang
sampah pada tempat yang telah disediakan.
- Penyediaan
fasilitas toilet umum yang bersih dan terawat.
- Pengelolaan
limbah/ sampah dengan baik, teratur, dan berkesinambungan. Misalnya dengan
memilah sampah plastik, kertas, organik, kaca, dan logam.
v Manfaat Sanitasi Bagi Manusia
Sanitasi memberikan banyak manfaat
bagi lingkunan manusia, khususnya lingkungan fisik; tanah, air, dan udara.
Secara singkat, berikut ini adalah beberapa manfaat sanitasi bagi kehidupan
manusia:
- Terciptanya
kondisi lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi manusia.
- Mencegah
timbulnya penyakit-penyakit menular.
- Mencegah
atau meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan.
- Mencegah
atau mengurangi kemungkinan terjadinya polusi udara, misalnya bau tidak
sedap.
- Menghindari
pencemaran lingkungan.
- Mengurangi
jumlah persentase orang sakit di suatu daerah.
Peranan Sanitasi di Industri Perhotelan
Bagi sebuah industri perhotelan,
sanitasi perhotelan mempunyai dua peranan pokok, yaitu
1.Peranan Fisik
Menjamin kebersihan lingkungan umum hotel, adapun yang dimaksud
dengan kebersihan tidak hanya terbatas pada kebersihan saja, akan tetapi
kebersihan fisik hotel secara keseluruhan, yaitu meliputi kebersihan airnya,
kebersihan makan dan minumannya, kamarnya, toilet dan dapurnya, serta
kebersihan peralatan dan bersih dan bebas dari insekta dan tikus yang dapat
mengganggu kesehatan.
2. Peranan Psykologis
Menjamin kepuasan terhadap para
tamunya serta karyawannya dalam hal sebagai berikut :
a. Istirahat
b. Kesenangan
dan kegembiraan
c. Keamanan
d. Perlindungan
e. Kebebasan/
Privasi
Aspek-aspek Hygiene dan Sanitasi Hotel
Di dalam
penerapan hygiene dan sanitasi, terdapat tiga aspek penting, yaitu :
1. Aspek Kesehatana.
a. Mencegah
berkembangnya penyakit menular
b. Mencegah
timbulnya penyakit akibat kerja
c. Mencegah
terjadinya kecelakaan
d. Menjaga
kebersihan area kitchen
2. Aspek Estetika.
a. Mencegah
timbulnya tempat-tempat yang kotor
b. Mencegah
pemandangan yang kurang sedap di sekitar hotel dan di area kitchen
c. Mencegah
timbulnya bau-bau yang tidak sedap
d. Meningkatkan
rasa kenyamanan dalam bekerja
3. Aspek Bisnis Operasional
a. Menarik
minat tamu untuk berkunjung ke hotel, minimal hanya makan dan minum di hotel
b. Merupakan
sarana promosi yang ampuh.
c. Meningkatkan
kesejahteraan karyawan.
d. Sikap
manjement hotel yang subjektif
e. Meningkatkan
mutu dan citra hotel
f. Memberikan
Pelayanan yang memuaskan kepada tamu
Perbedaan Hygiene dan Sanitation
Pada dasarnya hygiene dan sanitation merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan
satu dengan yang lainnya. Namun, keduanya memiliki perbedaan, yaitu:
1. Hygiene adalah kegiatan menjaga kesehatan dari penyakit yang
menitik beratkan kepada “objek” itu sendiri (manusia). Kegiatannya misalnya
mencuci tangan, memasak air/makanan, proses pengolahan produk, dan lain-lain.
2. Sanitation adalah kegiatan
menjaga kesehatan dari penyakit yang menitik beratkan kepada ‘lingkungan” yang
ada di sekitar objek (manusia). Kegiatannya misalnya menjaga kebersihan
ruangan, sirkulasi udara ruangan, pengelolaan sampah, penanganan vektor
penyakit, dan lain-lain.
Jadi, pengertian hygiene atau higienis adalah upaya
pencegahan/preventif untuk menjaga kesehatan manusia
yang kegiatannya fokus pada usaha kesehatan individu. Sedangkan pengertian
sanitation adalah upaya pencegahan/ preventif untuk menjaga kesehatan yang
kegiatannya fokus pada lingkungan manusia.
4.1
PENERAPAN HYGIENE DAN SANITASI
Penerapan hygiene dan sanitasi makanan menjadi sangat penting, antara lain
disebabkan oleh hal-hal berikut ;
1. Persaingan yang semakin
ketat antar industri makanan, dengan semakin banyaknya industri di bidang
makanan
2. Tuntutan konsumen
terhadap kebersihan, keamanan, dan rasa makanan yang dibeli serta kenyamanan
lingkungan dan kecepatan pelayanan makanan yang disajikan.
3. Kompensasi biaya yang
dikeluarkan oleh pengusaha bila terjadi resiko.
4. Kelangsungan hidup
perusahaan jika terjadi resiko.
Namun
penerapan hygiene dan sanitasi
makanan saat ini masih menemui beberapa kendala, antara lain sebagai berikut ;
1. Hygiene dan sanitasi makanan masih dianggap sebatas ilmu, belum diterapkan secara menyeluruh.
2. Masih ada sebagian pengusaha kurang menyadari, kurang peduli terhadap hygiene dan sanitasi makanan serta kurang tanggung jawab terhadap makanan yang diproduksinya
Sanitasi
makanan menitikberatkan pada pengawasan terhadap pembuatan dan penyediaan bahan
makanan agar tidak membahayakan kesehatan. Dalam mengolah makanan, cita rasa
dan penampilan makakan bukan satu-satunya tujuan. Faktor kebersihan juga
menjadi hal penting agar makanan layak dimakan.
Makanan
yang dikonsumsi hendaknya memenuhi criteria bahwa makanan tersebut layak untuk
dimakan dan tidak menimbulkan penyakit. Untuk itu, kriteria makanan yang layak
dikonsumsi, antara lain :
1. Makanan
tersebut sudah matang dengan derajat suhu tertentu
2. Bebas
dari pencemaran dan kontaminasi di setiap tahap produksi dan penanganan
selanjutnya.
3. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzim, aktivitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.
4. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit. Hygiene dan sanitasi makanan merupakan satu usaha pencegahan yang menitikberatkan pada tindakan untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat merusak kesehatan, dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkatan, hingga pada saat makanan dan minuman tersebut siap dikonsumsi pelanggan atau konsumen. Hygiene dan sanitasi makanan ini bertujuan untuk menjamin kesehatan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari penyakit, dan mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli serta mengurangi kerusakan makanan.
Penyajian makanan merupakan salah satu hal penting
dari sanitasi makanan. Penyajian makanan yang tidak baik, bukan hanya
mengurangi selera makan seseorang, tetapi dapat juga menjadi penyebab
kontaminasi terhadap bakteri. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
penyajian makanan yang sesuai dengan prinsip hygiene dan sanitasi makanan adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan
wadah yang layak. Setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan
diusahakan tertutup. Hal ini bertujuan agar makanan tidak terkontaminasi silang
dan tidak tercemar sehingga makanan tidak cepat rusak.
2. Penempatan makanan yang mengandung kadar air
tinggi (kuah, susu) baru dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk
mencegah makan cepat rusak. Makanan yang disiapkan dalam kadar air tinggi
(dalam kuah) lebih mudah menjadi rusak (basi).
3. Hindari
pemakaian bahan yang membahayakan kesehatan, seperti steples besi, tusuk gigi,
atau bunga plastik.
4. Makanan
yang tidak ditempatkan dalam wadah, seperti makanan dalam kotak (dus) atau
rantang masing-masing makanan harus dipisahkan agar tidak saling bercampuran.
5. Makanan
yang disajikan panas, diusahakan tetap dalam keadaan panas, seperti sup dan
gulai. Untuk mengatur suhu perlu diperhatikan
suhu makann sebelum ditempatkan dalam wadah harus tetap berada di atas 600
C.
6. Peralatan yang digunakan, seperti wadan dan tutupnya , dus, piring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik.
7. Penanganan makanan dan alat makan seharusnya tidak kontak langsung dengan anggota tubuh terutama tangan dan bibir.
Adapun
penyimpanan bahan makanan harus memperhatikan hal-hal berikut ;
1. Kebersihan
dan kesehatan tempat penyimpanan harus selalu dijaga,
2. Penempatan
bahan makanan terpisah dengan makanan yang sudah matang,
3. Bahan
makanan disusun dalam rak-rak dan disimpan bersama jenis bahan makanan yang
sama,
4. Sistem
FIFO selalu diberlakukan, yaitu bahan makanan yang masuknya lebih dahulu, makan
dikeluarkan lebih dahulu. Sedangkan bahan makanan yang masuk terakhir, maka
dikeluarkan terakhir.
5. Bahan
makanan yang disimpan di gudang, tidak menempel pada dinding, lantai dan
langit-langit
Penyimpanan
bahan kimia harus memperhatikan hal-hal berikut :
1. Jangan
menyimpan bahan kimia, seperti pembersih atau pembasmi hama tikus di wadah
makanan dan minuman atau sebaliknya. Misalnya, menyimpan bahan pembersih di
botol minuman,
2. Simpan
bahan pembersih dalam tempat asalnya dan diberi label dan petunjuk
penggunaannya,
3. Menyimpan
bahan kimia pembunuh serangga dan hama lainnya harus di tempat terpisah dan
jauh dari makanan,
4. Bahan-bahan
kimia harus ditempatkan dalam kotak khusus,teliti dalam menggunakan bahan
makanan/bumbu yang serupa dengan bahan kimia berbahaya, seperti baking soda,
pupuk urea atau deterjen yang memiliki bentuk yang sama dengan garam dapur atau
gula.
Penyimpanan bahan mentah dilakukan pada suhu tertentu. Perhatikan table di bawah!
Jenis Bahan Makanan |
Digunakan
untuk |
||
a. Daging, ikan, udang, dan
olahannya |
3
hari atau kurang |
1 minggu atau kurang |
1 minggu atau lebih |
b.
Telor, susu dan olahannya |
-50
s/d
00 C |
-50 s/d 00
C |
>100 C |
c.
Sayur, buah dan minuman |
100
C |
100 C |
100 C |
d.
Tepung dan biji |
250
C |
250 C |
250 C |
Komentar
Posting Komentar